SIFAT FAAL PROTOPLASMA
MAKALAH FISIOLOGI HEWAN
g. Lisosom
h.
Mikrotubulus dan Mikrofilamen (sitoskeleton)
2.2.1 Komponen Anorganik
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ciri khas semua organisme adalah memiliki protoplasma,
yaitu substansi majemuk yang terdiri dari berbagai bahan meliputi air,
garam-garam mineral, dan banyak senyawa organik, di antaranya adalah
karbohidrat, protein, dan lipid. Protoplasma bersifat pekat (kental), jernih
(terang), dan koloid polifasis.
Para cendekiawan sepakat bahwa hidup berada di dalam
protoplasma, seperti yang semula dikemukakan oleh Dujardin 1835, Purkinje 1839,
yang menemukan protoplasma pada hewan. Baru kemudian Mohl 1854, membawa pengertian
yang sama bagi tumbuhan. Komposisi protoplasma adalah tetap, jadi bukan sebagai
senyawa. Sifat-sifat kimia, fisik dan biologis protoplasma suatu jenis
organisme berbeda dengan sifat kimia, fisik, dan biologis protoplasma organisme
lain.
Kita membedakan benda hidup dari benda mati berdasarkan
pada sifat-sifat yang dimiliki oleh protoplasma, yaitu: sebagai tempat
berlangsungnya regulasi proses biokimia, tanggap terhadap rangsangan, tumbuh
dan berkembang biak.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1.
Apa pengertian dari protoplasma?
1.2.2.
Apa saja komponen –
komponen penyusun protoplasma?
1.2.3.
Bagaimana fungsi
protoplasma?
1.2.4.
Bagaimana sifat fisika
dari protoplasma
1.3.Tujuan
1.3.1.
Mengetahui pengertian
protoplasma
1.3.2.
Mengetahui komponen –
komponen penyusun protoplasma
1.3.3.
Mengetahui bagaimana
fungsi protoplasma
1.3.4.
Mengetahui sifat
fisika dari protoplasma
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian
Protoplasma
2.1.1
Pengertian Protoplasma Menurut Para Ahli
1. Johannes Purkinje (
1787-1869)
Seorang ahli fisiologi Biokimia menggunakan
istilah protoplasma ( protos = pertama ; plasma = cairan ) bagi substansia yang
menyerupai gelatin ( 1840 ), meskipun arti dari istilah tersebut mungkin agak
berbeda dengan artinya pada penggunaan selanjutnya.
2. Felix Dujardin (1801-1860),
Seorang ahli zoologi perancis mengamati
adanya material yang menyerupai gelatin didalam sel-sel binatang (1835) dan
menggunakan istilah sarcode ( Sarx : daging ) bagi material tersebut.
Substansia ini kemudian juga dijumpai pada sel-sel tumbuhan hidup.
3. Hugo Von Mohl (1805-1872)
Seorang ahli Botani dari Jerman,
menemukan bahwa sel-sel tumbuh-tumbuhan tersusun dari substansia hidup (1846)
dan menggunakan istilah protoplasma bagi substansia tadi, yang sampai saat ini
masih kita ikuti.
2.1.2.
Pengertian
Protoplasma Secara Umum
Protoplasma (Latin, Proto = Pertama,
plasma = substansi). Secara umum protoplasma merupkan substansi dasar kehidupan
yang terdapat pada semua sel makhluk hidup yang memegang peranan penting dalam proses
biosintesa dan bioenergi. Protoplasma bersifat pekat (kental),
jernih (terang) dan koloid polifasis. Dari reaksi - reaksi kimia yang
terjadi antara senyawa - senyawa inilah yang mengakibatkan adanya gejala -
gejala kehidupan di protoplasma. Gejala kehidupan itu misalnya metabolisme,
tumbuh, bergerak, berkembang biak, sirkulasi zat dll. Misalnya respirasi,
fotosintesis, sintesis lemak.
Protoplasma dapat dibagi atas :
1. Nukleoplasma
2. Sitoplasma,
yaitu suatu cairan atau plasma yang terdapat antara membran plasma dengan membran
nukleus. Sitoplasma terdiri atas 2 bagian, yaitu :
v Mmatrix (tampak transparan, homogen & menyerupai
koloid)
v Organel, yang terdiri dari :
a. Membran sel
Membran
sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan
dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur
membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas
tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Komponen
penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida,
glikolipid, dan kolesterol.
Salah
satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara
dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol).
Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar
(glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel.
b. Mitokondria,
Mitokondria memiliki membran rangkap,
membran luar dan membran dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat
ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi
untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan
pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membran dalam terdapat enzim ATP
sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP. Fungsi mitokondria ini
adalah tempat respirasi aerob.
c. Ribosom,
Ribosom merupakan organel pen-sintesis
protein. Ribosom sering menempel satu sama lain membentuk rantai yang disebut
poliribosom atau polisom. Antar unit ribosom diikat oleh mRNA.
d.
Aparatus Golgi,
Aparatus Golgi (Badan
Golgi) berupa tumpukan kantung-kantung pipih, berfungsi sebagai tempat sintesis
dari sekret (seperti getah pencernaan, banyak ditemukan pada sel kelenjar),
membentuk protein dan asam inti (DNA/RNA), serta membentuk dinding dan membran
sel.
Badan
Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah
organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir
di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan
fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan
Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi..
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan
Italia yang bernama Camillo Golgi.menyebutkan beberapa fungsi badan golgi
antara lain :
1.
Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama
pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain
2.
Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama
seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari
membran plasma.
3.
Membentuk dinding sel tumbuhan.
4.
Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa
yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5.
Tempat untuk memodifikasi protein
6.
Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi
sel
7.
Untuk membentuk lisosom
e.
Sentrosom dan Sentriol
Sentrosom merupakan
organel yang disusun oleh dua sentriole yang berbentuk seperti bintang . Sentriole berbentuk seperti tabung dan
disusun oleh mikrotubulus yang terdiri atas 9 triplet, terletak di dekat
salah satu kutub inti sel.
Sentrosom yang berperan dalam proses pembelahan sel
(Mitosis maupun Meiosis) dengan membentuk benang spindel. Benang spindel
inilah yang akan menarik kromosom menuju ke kutub sel yang berlawanan.
f . Retikulum Endoplasma
Retikulum
Endoplasma (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan
eukariotik. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin
membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma meliputi separuh
lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti
“di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti
“jaringan”
Ada
tiga jenis retikulum endoplasma:
1. RE kasar (REK)
Di permukaan RE
kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan
dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat
sintesis protein.
2. RE halus (REH)
Berbeda dari RE
kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di permukaannya. RE halus
berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme
karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat
melekatnya reseptor pada protein membran sel.
3. RE sarkoplasmik
RE sarkoplasmik
adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot
licin dan otot lurik. Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah
kandungan proteinnya. RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik
menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan
kontraksi otot.
Lisosom
adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Di
dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease,
nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua
enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis,
fagositosis, dan autofagi.
Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel
melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke
vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi
tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang
tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.
Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan
membentuk lisosom
Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel
sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari
retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom.
Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan
berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel
hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).
Mikrotubulus berbentuk seperti benang
silindris, disusun oleh protein yang disebut tubulin. Sifat mikrotubulus kaku
sehingga diperkirakan berfungsi sebagai ‘kerangka’ sel karena berfungsi
melindungi dan memberi bentuk sel. Mikrotubulus juga berperan dalam pembentukan
sentriol, silia, maupun flagela. Mikrofilamen mirip seperti mikrotubulus, tetapi
diameternya lebih kecil. Bahan yang membentuk mikrofilamen adalah aktin dan
miosin seperti yang terdapat pada otot. Dari hasil penelitian diketahui ternyata
mikrofilamen berperan dalam proses pergerakan sel, endositosis, dan
eksositosis. Gerakan Amuba merupakan contoh peran dari mikrofilamen.
2.2 Komponen
Protoplasma
Protoplasma pada semua sel terdiri atas dua komponen
utama, komponen anorganik dan komponen organik.
Komponen-komponen anorganik terdiri atas air,
garam-garam mineral, gas oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan amonia,
Komponen organik terutama terdiri atas karbohidrat,
lipida, protein, dan beberapa komponen-komponen spesifik seperti enzim,
vitamin, dan hormon.
a. Air
Merupakan
persenyawaan anorganik yang terbanyak pada protoplasma (60-95%), tergantung
pada jenis sel (sel yang muda lebih banyak mengandung air), umur, tempat hidup
(makhluk hidup yang hidup di dalam air lebih banyak mengandung air), dsb.
Air
memiliki fungsi :
1. Pelarut bahan-bahan
anorganik
2. Media dispersi yang
baik untuk sistem koloid pada protoplasma.
3. Stabilisator suhu
4. Pelarut elektrolit
5. Media transport
6. Media yang baik untuk
proses metabolisme
b. Garam – garam Mineral
Garam-garam
yang terdapat pada protoplasma ada dalam bentuk ion bebas ada juga yang terikat
pada molekul lain misalnya, dengan molekul protein atau lemak.
Secara umum, garam-garam mineral
memiliki dua fungsi yaitu :
1. Fungsi osmosis, dalam arti bahwa konsentrasi total
garam-garam terlarut berpengaruh terhadap pelaluan air melintasi membran sel.
1. Fungsi yang lebih spesifik, yaitu peran seluler setiap ion
terhadap struktur dan fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul.
Berbagai jenis garam-garam mineral
sangat penting untuk kelangsungan aktivitas metabolisme sel, misal-nya ion Na+
dan K+, ion Na+ dan K+, berperan dalam memelihara tekanan osmosis dan
keseimbangan asam basa cairan sel.
Retensi ion-ion menghasilkan
peningkatan tekanan osmosis sebagai akibat masuknya air ke dalam sel.
Beberapa ion-ion anorganik berperan
sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim, misalnya ion magnesium , ferrum
Fosfat anorganik digunakan dalam
sintesis ATP yang mengsuplai energi kimia untuk proses kehidupan dari sel
melalui proses fosforilasi oksidatif.
Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam
sel.
a. Senyawa anorganik
yang berbentuk Gas
Gas
yang terdapat pada protoplasma berbentuk larutan; gas Oksigen (O2),
Nitrogen (N2) dan gas asam arang (CO2). Gas
O2 pada suhu 250C dan tekanan/ atmosfir pada air
murni dapat larut 2,83 ml O2/100 ml air. Kelarutan gas CO2 dalam air
agak lain. Beberapa molekul gas CO2 yang larut dapat bereaksi dengan air.
b. Asam dan Basa
Asam
dan basa anorganik yang terdapat pada protoplasma, misalnya asam klorida (HCl),
dan basa kalium hidroksida (KOH).
2.2.2. Komponen Organik
a. Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan komponen yang sangat vital untuk proses-proses fisiologi di dalam sel
makhluk hidup.
Berdasarkan
fungsinya, dikelompokkan menjadi;
1. Karbohidrat yang
sederhana sebagai sumber energi di dalam sel
2. Karbohidrat yang
berantai panjang sebagai cadangan energy
3. Karbohidrat yang
berantai panjang sebagai komponen struktural organel dan bagian sel lainnya.
Karbohidrat dibagi
atas 4 kelompok besar, yaitu :
1.
Monosakarida (Triosa (3 C), Tetrosa (4 C), Pentosa (5 C), Heksosa (6 C)
2.
Disakarida (mengandung 2 molekul monosakarida; sukrosa, maltosa & laktosa)
3.
Oligosakarida (golongan ini merupakan zat-zat yang menghasilkan 3-10
monosakarida pada hidrolisa)
4.
Polisakarida (Amilum, Glikogen, Inulin, Selulosa, Heteropolisakarida
(Kitin, Chondroitin sulfat, heparin, mucoprotein & glycoprotein)
b. Lipida
Lipida
merupakan persenyawaan organik yang banyak terdapat pada sel makhluk hidup yang
mempunyai sifat tidak larut di dalam air tetapi dapat larut pada pelarut
organik misalnya eter, kloroform, alkohol panas dan benzen”. Lemak bersifat non
polar dan hidrofobik.
Pada
sel makhluk hidup lemak berfungsi sebagai struktural misalnya komponen membran
plasma, hormon, vitamin. Juga berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan
energi sel makhluk hidup.
Lipida
dapat diekstraksi dari jaringan sel tumbuhan maupun hewan dengan menggunakan
pelarut lemak. Hasil ekstraksi menghasilkan campuran lemak yang kompleks antara
lain; trigliserida, wax, fosfolipida, glikolipida, bermacm-macam sterol &
senyawa2 lainnya.
Macam2
Lipida yang terdapat pada sel makhluk hidup
·
Lipida sederhana; ester alkohol/ Trigliserida yang asam
lemak dan alkohol
·
Lipida Gabungan; ester asam lemak yang pada hidrolisa
menghasilkan asam lemak, alkohol dan zat-zat lain. Lipida gabungan yang
terdapat pada protoplasma; fosfolipida, spingolipida, glikolipida, gangliosida,
lipoprotein, karatinoid
·
Turunan Lipida; steroid, struktur dasar molekulnya cincin
C-17 yaitu siklopentano perhidopenatron. Steroid yang terdapat pada protoplasma
sek hewan; hormon kelamin, vitamin D, cholesterol, kortikosteron &
estradiol.
a. Protein
Protein
merupakan polimer dari asam amino.
Asam amino yang
terdapat pada protoplasma;
·
Asam amino netral; Glysin, Alanin, Valine, Leusin,
Isoleusin, Serin, Theonin.
·
Asam amino asam; asam aspartat, asam glutamate
·
Amida asam amino; Aspargin, Glutamin
·
Asam amino basa; Histidin, Arginin, Lysin
·
Asam amino aromatik; Phenylalanin, Tirosin, Tryptofan.
·
Asam amino yang mengandung sulfur; Cysteine, Methionin
·
Asam amino sekunder; Prolin Hydroksiprolin
·
Asam amino esensial & non esensial
· Ada 10 macam asam
amino essensial; L-methionin, L-Threonin, L-valin, L-Leosin, L-isoleusin,
L-Lisin, L-Arginin, L-Phenilalanin, L-Thriptophan & Histidin.
Bila
asam amino berhubungan dengan ikatan peptida maka terbentuklah dipeptida,
tripeptida, polipeptida. Protein merupakan polimer dari asam amino yang
berantai panjang.
Penggolongan
Protein berdasarkan komposisi kimia yang dihasilkan pada proses hidrolisa
·
Protein Sederhana (bila dihidrolisa hanya menghasilkan asam
amino; misalnya; albumin dan globulin)
·
Protein gabungan; bila dihidrolisa menghasilkan asam amino
dan persenyawaan lainnya; Glikoprotein (protein & karbohidrat),
Nukleoprotein, Kromoprotein (protein & bahan zat warna; haemoglobin &
haemiosianin), Lipoprotein, Fosfoprotein (gugusan fosfat dan asam amino; kasein
pada susu), Metaloprotein (protein yang mengandung metal)
Penggolongan Protein
pada protoplasma
-
Protein Primer (struktur molekulnya terdiri dari asam amino
yang tersusun secara linier dengan ikatan peptida),
-
Protein sekunder (struktur molekulnya terdiri dari
beratus-ratus asam amino yang tersebar secara spiral)
-
Protein tertier (struktur molekulnya terdiri dari beberapa
rantai polipeptida yang dihubungkan dengan ikatan sulfur; misal; globulin)
-
Protein quarter (struktur molekulnya mengandung 2 ikatan
atau lebih peptida yang berikatan dengan ikatan kovalen yang lemah; misal;
haemoglobine)
b. Asam Nukleat
Ada 2 macam asam nukleat yang
terkenal; ARN (Asam Ribosa Nukleat) & ADN (Asam Deoksiribosa Nukleat).
Fungsi Asam Nukleat ;
Mengontrol aktivitas biosintesa pada
sel.
Membawa informasi genetik
Struktur ARN & ADN merupakan
polimer nukleotida. Hasil hidrolisa nukleotida menghasilkan gula (ribosa/
deoksiribosa), basa nitrogen (purin (adenin dan guanin) & pirimidin
(sitosin, timin & urasil)
2.3 Fungsi Protoplasma
Untuk mengatur kegiatan
transportasi sel yang sifatnya selektif
permeable. Protoplasma berfungsi sebagai pengontrol semua aktivitas atau kerja
sel yang ada di dalam tubuh serta memegang peranan penting dalam proses
biosintesa dan bioenergi. Karena tugas protoplasma yang intensif, maka di dalam
protoplasma terdapat nukleoplasma dan sitoplasma, selain itu juga protoplasma
juga memilik banyak kandungan, seperti air, lemak, protein, garam mineral, dan
lain sebagainya.
Protoplasma yang berupa larutan koloid
merupakan substansi yang hidup, hal ini menunjukkan bahwa didalam protoplasma
berlangsung proses kehidupan dan memiliki sifat-sifat kehidupan, yaitu :
1. Irritabilitas, yaitu bahwa protoplasma sensitif terhadap rangsangan dan
memiliki kemampuan untuk mengadakan reaksi terhadap rangsangan tersebut.
Misalkan bahwa didalam sel ada benda asing yang masuk, maka lisosom akan
menghasilkan enzim untuk menghancurkannya. Sel leukosit mampu mengadakan
fagositosis bila terdapat benda asing didekatnya.
1. Konduksi, kemampuan menghantarkan rangsangan dari tempat timbulnya
rangsangan ke tempat terjadinya reaksi. Contoh : apabila rangsangan sampai di
dendrit, maka badan sel dan axon akan mampu meneruskan rangsangan itu sampai ke
otot dan protoplasma otot juga mampu mengadakan reaksi berupa kontraksi otot.
2. Metabolisme, adanya berbagai fungsi enzim dalam protoplasma,
berlangsungnya proses penyusunan dan penguraian senyawa kimia untuk aktifitas
hidupnya. Dari masing-masing senyawa organik yaitu protein, lemak dan
karbohidrat akan di oksidasi elalui siklus Krebs untuk menghasilkan ATP.
3. Gerak, yaitu adanya gerak siklosis dan Brown
4. Tumbuh, dalam protoplasma terjadi proses tumbuh, yaitu dengan adanya
duplikasi DNA dan kromosom pada fase interfase dan profase awal.
5. Reproduksi, protoplasma selalu aktif untuk menambah jumlahnya melalui
sitokinesis dan kariokinesis.
1.4
Sifat-sifat
Fisika Protoplasma
1. Bila protoplasma yang
merupakan sistem koloid ini disinari dengan sinar lampu listrik pada suatu
ruang yang gelap akan memberi efek Tyndall.
2. Molekul-molekul
(partikel) pada sistem koloid protoplasma bergerak secara zig-zag (gerak Brown
(1872)). Gerak Brown pada protoplasma kecepatannya tergantung pada besarnya
partikel dan suhu protoplasma.
3. Gerak siklosis
(cyclosis) dan amoeboid. Oleh karena matrik sitoplasma dapat bersifat agak
kental maka pada matrik sitoplasma ada gerakan. Gerakan di dalam matrik sitoplasma
ini disebut gerakan siklosis (terjadi pada saat matrik dalam fase sol dan
terjadinya gerakan ini karena pengaruh tekanan hidrostatik, suhu, pH dan
viskositas. Bergeraknya kromosom, sentriol, mitokondria, lisosom, dsb
disebabkan gerakan sikolsis. Gerakan amoeboid terbentuk pada gerak siklosis.
Gerak amoeboid terjadi pada protozoa, leukosit, dsb. Pada gerakan amoeboid,
terjadi perubahan bentuk sel. Penonjolan sitoplasma ini disebut pseudopodia.
4. Matriks sitoplasma
yang cair memiliki tegangan permukaaan. Matriks protein dan lemak memiliki
ketegangan permukaan yang kurang karenanya membentuk membran plasma, sedangkan
bahan-bahan kimia misalnya garam NaCl tegangan permukaannya tinggi akibatnya
NaCl menempati bagian yang lebih dalam pada matrik sitoplasma.
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan
Protoplasma (Latin, Proto = Pertama, plasma = substansi).
Secara umum protoplasma merupkan substansi dasar kehidupan yang terdapat pada
semua sel makhluk hidup yang memegang peranan penting dalam proses biosintesa
dan bioenergi.
Protoplasma pada semua sel terdiri atas dua komponen utama, komponen
anorganik dan komponen organik.Komponen-komponen anorganik terdiri atas
air, garam-garam mineral, gas oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan ammonia. Komponen organik terutama terdiri atas karbohidrat,
lipida, protein, dan beberapa komponen-komponen spesifik seperti enzim,
vitamin, dan hormon.
Protoplasma berfungsi sebagai pengontrol semua aktivitas
atau kerja sel yang ada di dalam tubuh serta memegang peranan penting dalam
proses biosintesa dan bioenergi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Protoplasma. Dari http://id.wikipedia.org/wiki/Protoplasma.
(Diakses pada )
Sridianti. Pengertian Protoplasma. Dari http://www.sridianti.com/pengertian-protoplasma.html
(Diakses pada )
Aunurrofiq Hidayat. 2011. Protoplasma.
Dari https://aunurrofiqhidayat.wordpress.com/2011/03/11/protoplasma/
(Diakses pada)
Nova. Biologi Sel Protoplasma. 2011.
Dari http://ekologihewan
nova.blogspot.com/2011/12/biologi-sel-protoplasma.html. (Diakses
pada
Dina Chamidah. Metabolisme Protoplasma.
Dari http://dinachamidahspdmsi.blogspot.com/p/metabolisme-protoplasma.html
(Diakses pada )
Anonim. 2011. Makalah Protoplasma. Dari http://vifisuci.blogspot.com/2011/12/makalah-protoplasma.html.
(Diakses pada )
Super sekali tetap semangat
BalasHapusterima kasih ilmunya kakak ^_^
BalasHapusditunggu kunjungan baliknya di www.tutorskita.blogspot.com yaa
disana ada beberapa tutorial desain grafis dll, mungkin dapat membantu :)
salam ukuwah